Aku terjatuh dari tingginya harapan yang runtuh oleh realita,
Kubalut sayap yang patah, kukumpulkan sisa kepingan mimpi dan angan,
Aku adalah elang yang kehilangan cakarnya,
Aku adalah putra raja yang dibalut selembar kain tanpa jahitan.
Tiada awal yang baru untukku,
Karena raga telah tenggelam keujung senja
Dan Jiwapun larut diluasnya samudera..
November 28, 2009
selangkah maju
Tiap hari adalah perjuangan,
Beban berat yang buatku kepayahan
Penat pikir yang menjerat tonggak impian
Aku cinta malam
Kala kubentang sayap yang sudah kusam
Kala batin melepas segala pikir dan syaraf yang tertekan seharian
Hari ini..
Meski hanya satu huruf dari ribuan halaman
Meski hanya satu langkah maju kedepan
Kusyukuri, karena tiada kesia-siaan dalam hidupku..
Beban berat yang buatku kepayahan
Penat pikir yang menjerat tonggak impian
Aku cinta malam
Kala kubentang sayap yang sudah kusam
Kala batin melepas segala pikir dan syaraf yang tertekan seharian
Hari ini..
Meski hanya satu huruf dari ribuan halaman
Meski hanya satu langkah maju kedepan
Kusyukuri, karena tiada kesia-siaan dalam hidupku..
keterikatan
Didunia ini..
Tiada kekayaan sejati
Tiada kemiskinan bawaan
Tiada kejahatan mutlak
Tiada kesucian murni
Cahaya tak lain lahir dari kegelapan
Mereka terikat meski tak bersama..
Tiada kekayaan sejati
Tiada kemiskinan bawaan
Tiada kejahatan mutlak
Tiada kesucian murni
Cahaya tak lain lahir dari kegelapan
Mereka terikat meski tak bersama..
salam pagi
Salam dan puji,
Teruntuk Tuhan yang tak terbatas bijaknya..
Salam teruntuk mentari..
Tiada henti pancarkan sinarnya,
Terbitnya membawa semangat baru
Teruntuk insan yang menghargai waktu
Selamat pagi dunia
Ketuklah tiap pintu yang masih tertutup mata dan hatinya
Teriakan indahnya perjuangan dan harapan
Karena insan bukan sekedar darah dan tulang
Yang bersembunyi dibalik jubah keangkuhan
Karena Hidup itu tak sekedar tuk dijalani,
Tapi juga tuk diperjuangkan..
Teruntuk Tuhan yang tak terbatas bijaknya..
Salam teruntuk mentari..
Tiada henti pancarkan sinarnya,
Terbitnya membawa semangat baru
Teruntuk insan yang menghargai waktu
Selamat pagi dunia
Ketuklah tiap pintu yang masih tertutup mata dan hatinya
Teriakan indahnya perjuangan dan harapan
Karena insan bukan sekedar darah dan tulang
Yang bersembunyi dibalik jubah keangkuhan
Karena Hidup itu tak sekedar tuk dijalani,
Tapi juga tuk diperjuangkan..
jiwaku
Wahai jiwaku..
Kenapa meringis kala seseorang tak sengaja melukaimu
Kenapa pula mengemis demi hal kecil penghias hidup ini
Tenanglah jiwaku..
Tunggulah pagi dengan sunyi
Meski genderang mimpi begitu kencang dalam arakan kehidupan
Melayanglah bersama para peri
Jangan siksa diriku yang tak kuasa menahan pedih amarahmu
Tersenyumlah bersamaku
Biarkan derai airmata sucikanmu perlahan
Biarkan kuatku dimuliakan lewat pengorbanan
agar kujadi insane yang kuat dalam tiap hantaman
tenanglah jiwa dalam malam
karena ragaku sudah kelelahan..
Kenapa meringis kala seseorang tak sengaja melukaimu
Kenapa pula mengemis demi hal kecil penghias hidup ini
Tenanglah jiwaku..
Tunggulah pagi dengan sunyi
Meski genderang mimpi begitu kencang dalam arakan kehidupan
Melayanglah bersama para peri
Jangan siksa diriku yang tak kuasa menahan pedih amarahmu
Tersenyumlah bersamaku
Biarkan derai airmata sucikanmu perlahan
Biarkan kuatku dimuliakan lewat pengorbanan
agar kujadi insane yang kuat dalam tiap hantaman
tenanglah jiwa dalam malam
karena ragaku sudah kelelahan..
kami pecundang
Jaga angkat senjata saudaraku .
Senyum tulus teruntuk jiwamu yang melayang bak guguran sakura
Tetap indah dan dicintai pencinta kebenaran..
Maaf . .kami tak mampu berbuat apa-apa
Jiwa muda kami masih dibodohi cinta yang fana
Tubuh kekar kami masih diperbudak harta dan kilauannya
Berjuanglah saudaraku. .
Raih surgamu yang abadi .
Tanpa kami..
Senyum tulus teruntuk jiwamu yang melayang bak guguran sakura
Tetap indah dan dicintai pencinta kebenaran..
Maaf . .kami tak mampu berbuat apa-apa
Jiwa muda kami masih dibodohi cinta yang fana
Tubuh kekar kami masih diperbudak harta dan kilauannya
Berjuanglah saudaraku. .
Raih surgamu yang abadi .
Tanpa kami..
tiada alasan
Sadarkah kau..
Ada Seseorang yang selalu menjaga dan merindukanmu
Ditiap langkah dan nafasnya
Meski tak sedetik pun kau peduli akan dirinya
Bahkan kadang kau balas dengan mencercanya
Sadarkah kau..
Baginya,Kaulah semangat dihidupnya
satu bentuk cinta dihatinya
penguasa mimpi dan tinggi harapannya
yang sering meruntuhkan semua sekehendakmu
dikala malam merengkuh jiwanya
tercitra senyuman paling tulus tuk bayangmu
meski akhirnya selalu pedih cabikan kenyataan
saat sinaran pagi mengoyak segala hayalan
ketahuilah..
cintanya tak sesempit kau kira
sebanyak apa kau cipta lubang dihatinya
sebanyak itu pula cintanya bertambah
layaknya cawan menampung air termanis
tiada yang sia-sia tiap tetesnya
dia kan terus mencintaimu hingga musnah raganya..
karena hidup akan tetap berarti
meski hanya menjadi tempat menghunuskan pedang
baginya..
tak butuh alasan tuk mencintai..
dan tetaplah menjadi dirimu..
Ada Seseorang yang selalu menjaga dan merindukanmu
Ditiap langkah dan nafasnya
Meski tak sedetik pun kau peduli akan dirinya
Bahkan kadang kau balas dengan mencercanya
Sadarkah kau..
Baginya,Kaulah semangat dihidupnya
satu bentuk cinta dihatinya
penguasa mimpi dan tinggi harapannya
yang sering meruntuhkan semua sekehendakmu
dikala malam merengkuh jiwanya
tercitra senyuman paling tulus tuk bayangmu
meski akhirnya selalu pedih cabikan kenyataan
saat sinaran pagi mengoyak segala hayalan
ketahuilah..
cintanya tak sesempit kau kira
sebanyak apa kau cipta lubang dihatinya
sebanyak itu pula cintanya bertambah
layaknya cawan menampung air termanis
tiada yang sia-sia tiap tetesnya
dia kan terus mencintaimu hingga musnah raganya..
karena hidup akan tetap berarti
meski hanya menjadi tempat menghunuskan pedang
baginya..
tak butuh alasan tuk mencintai..
dan tetaplah menjadi dirimu..
tinta tuk hatimu
aku tinta tuk kanfas hatimu
Ada besar pengharapan
Warnaku kan beri keindahan
Putih luas mimpimu
Kugurat tulusnya cinta
Satu merah begitu menyala
Semoga jadi yang tercerah diantara lainnya
Namun ,
Ragaku tak tercitra oleh mata
Dan sesungguhnya terlalu Banyak kurangku
kusadari,Aku hanya setetes tinta bagi hatimu
Namun kau adalah segunung kanfas dihatiku
Kecintaanku padamu kian berwarna
Tida mungkin kan terhapus indahnya..
Ada besar pengharapan
Warnaku kan beri keindahan
Putih luas mimpimu
Kugurat tulusnya cinta
Satu merah begitu menyala
Semoga jadi yang tercerah diantara lainnya
Namun ,
Ragaku tak tercitra oleh mata
Dan sesungguhnya terlalu Banyak kurangku
kusadari,Aku hanya setetes tinta bagi hatimu
Namun kau adalah segunung kanfas dihatiku
Kecintaanku padamu kian berwarna
Tida mungkin kan terhapus indahnya..
November 27, 2009
pendewasaan
Seisi sepinya hari
Ada sendu rindu menyekap harap
Kunanti hadirmu temani rapuhnya raga ini
Agar semua harapan jadi pasti
Pejarakan hati
Kuhirup ribuan wangi memanja
Bunga lain dengan mahkota mempesona
Namun kuacuhkan, hingga merekapun layu
Karena kunanti wangimu, indahmu, meski belum kulihat adanya
Menunggu lama tuk memelukmu
Kujaga setia cintaku
Bersaksikan Tuhan yang tahu isi hatiku
Kulepas jubah keraguan dan tepis suara hasutan
Andai mampu bertahan
Hingga Tuhan hadirkan kematian
Kuyakin cinta kan hadirkan tempat bercumbu terindah
Dimana kebahagiaan adalah keabadian
Namun,
Andai kan berakhir dengan perpisahan
Segala perbedaan menggurat kenangan
Warna-warni penuh makna dan keindahan
Takkan pernah ada sesal sejauh langkahku bersamamu
Tuk saat ini
Kuingin kita tumbuh dewasa
Sejalan dengan pendewasaan cinta ini.
Ada sendu rindu menyekap harap
Kunanti hadirmu temani rapuhnya raga ini
Agar semua harapan jadi pasti
Pejarakan hati
Kuhirup ribuan wangi memanja
Bunga lain dengan mahkota mempesona
Namun kuacuhkan, hingga merekapun layu
Karena kunanti wangimu, indahmu, meski belum kulihat adanya
Menunggu lama tuk memelukmu
Kujaga setia cintaku
Bersaksikan Tuhan yang tahu isi hatiku
Kulepas jubah keraguan dan tepis suara hasutan
Andai mampu bertahan
Hingga Tuhan hadirkan kematian
Kuyakin cinta kan hadirkan tempat bercumbu terindah
Dimana kebahagiaan adalah keabadian
Namun,
Andai kan berakhir dengan perpisahan
Segala perbedaan menggurat kenangan
Warna-warni penuh makna dan keindahan
Takkan pernah ada sesal sejauh langkahku bersamamu
Tuk saat ini
Kuingin kita tumbuh dewasa
Sejalan dengan pendewasaan cinta ini.
November 20, 2009
bangsaku
bangsaku dipimpin oleh seorang yang dipilih dengan separuh ketulusan .
dari lidahnya tersusun janji-janji yang memanjakan pikiran .
dia pemimpin yang jadi penguasa ditanah kami .
pion-pionnya memeras susu dari ternak-ternak kami,
menebang pohon dan hutan kami,
dan cukuplah bagi kami sebuah rumah dari karton dan lem .
bangsaku dilindungi oleh para penjaga yang kekar .
mereka mencipta benteng yang tinggi lagi tebal .
hingga tiada satupun bentuk kejahatan yang sampai kemata kami .
dan ada satu pintu kecil lagi sempit yang hanya bisa dipakai oleh mereka .
pintu itulah yang mereka namai "hukum" .
cukuplah bagi kami melihat dari kejauhan,
dan kami tak pernah berani mempertanyakan,
kenapa pintu itu dijaga dari kami .
padahal mereka berkata semua orang berhak memasukinya .
yang ada dibenak kami. . .
kenapa tak bersama-sama dalam memeras susu dan menanam benih .
kenapa tak bersama-sama memasuki dan menjaga pintu hukum .
adakah mereka terlau pintar,
hingga tak mampu dipahami jalan akalnya . atau justru.,
mereka tak mau bekerja sama karena takut kami menjadi pintar .
adakah juga mereka hawatir kami menguasai tanah kami .
yang adalah milik kami .
namun kami tetap tenang,
karena mereka masih berjanji kan menegakkan kebenaran,
melindungi kami dari ketidakadilan,
meski kebenaran bagi mereka tak berbeda dengan kedzaliman bagi kami..
kami adalah setulus-tulus penduduk dunia .
kami adalah sebijak-bijak rakyat suatu bangsa .
dan Tuhan telah membangun surga bagi kami .
dari lidahnya tersusun janji-janji yang memanjakan pikiran .
dia pemimpin yang jadi penguasa ditanah kami .
pion-pionnya memeras susu dari ternak-ternak kami,
menebang pohon dan hutan kami,
dan cukuplah bagi kami sebuah rumah dari karton dan lem .
bangsaku dilindungi oleh para penjaga yang kekar .
mereka mencipta benteng yang tinggi lagi tebal .
hingga tiada satupun bentuk kejahatan yang sampai kemata kami .
dan ada satu pintu kecil lagi sempit yang hanya bisa dipakai oleh mereka .
pintu itulah yang mereka namai "hukum" .
cukuplah bagi kami melihat dari kejauhan,
dan kami tak pernah berani mempertanyakan,
kenapa pintu itu dijaga dari kami .
padahal mereka berkata semua orang berhak memasukinya .
yang ada dibenak kami. . .
kenapa tak bersama-sama dalam memeras susu dan menanam benih .
kenapa tak bersama-sama memasuki dan menjaga pintu hukum .
adakah mereka terlau pintar,
hingga tak mampu dipahami jalan akalnya . atau justru.,
mereka tak mau bekerja sama karena takut kami menjadi pintar .
adakah juga mereka hawatir kami menguasai tanah kami .
yang adalah milik kami .
namun kami tetap tenang,
karena mereka masih berjanji kan menegakkan kebenaran,
melindungi kami dari ketidakadilan,
meski kebenaran bagi mereka tak berbeda dengan kedzaliman bagi kami..
kami adalah setulus-tulus penduduk dunia .
kami adalah sebijak-bijak rakyat suatu bangsa .
dan Tuhan telah membangun surga bagi kami .
Langganan:
Postingan (Atom)