November 20, 2009

bangsaku

bangsaku dipimpin oleh seorang yang dipilih dengan separuh ketulusan .
dari lidahnya tersusun janji-janji yang memanjakan pikiran .
dia pemimpin yang jadi penguasa ditanah kami .
pion-pionnya memeras susu dari ternak-ternak kami,
menebang pohon dan hutan kami,
dan cukuplah bagi kami sebuah rumah dari karton dan lem .

bangsaku dilindungi oleh para penjaga yang kekar .
mereka mencipta benteng yang tinggi lagi tebal .
hingga tiada satupun bentuk kejahatan yang sampai kemata kami .
dan ada satu pintu kecil lagi sempit yang hanya bisa dipakai oleh mereka .
pintu itulah yang mereka namai "hukum" .
cukuplah bagi kami melihat dari kejauhan,
dan kami tak pernah berani mempertanyakan,
kenapa pintu itu dijaga dari kami .
padahal mereka berkata semua orang berhak memasukinya .

yang ada dibenak kami. . .
kenapa tak bersama-sama dalam memeras susu dan menanam benih .
kenapa tak bersama-sama memasuki dan menjaga pintu hukum .
adakah mereka terlau pintar,
hingga tak mampu dipahami jalan akalnya . atau justru.,
mereka tak mau bekerja sama karena takut kami menjadi pintar .
adakah juga mereka hawatir kami menguasai tanah kami .
yang adalah milik kami .

namun kami tetap tenang,
karena mereka masih berjanji kan menegakkan kebenaran,
melindungi kami dari ketidakadilan,
meski kebenaran bagi mereka tak berbeda dengan kedzaliman bagi kami..

kami adalah setulus-tulus penduduk dunia .
kami adalah sebijak-bijak rakyat suatu bangsa .
dan Tuhan telah membangun surga bagi kami .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silahkan mengkomentari..